Rabu, 20 April 2016

Wawancara dengan Pelaku Bisnis Wisata



A.      Biodata Narasumber
Nama                                 : Toni Saptono
Umur                                 : 62 Tahun
Bisnis/bidang Pariwisata   : Wisata Kuliner
Nama Perusahaan/produk  : Geulis Frozen Foods
Jabatan                              : General Manager/Owner
Alamat Perusahaan            : Jl. Mahoni Raya No. 1 RT 06/RW11
                                           Kel. Baktijaya, Kec. Sukmajaya, Depok.

B.      Wawancara
1.       Apa jenis bisnis yang dijalankan dan apa nama produk yang dihasilkan?
Wisata Kuliner. Produk-produknya berupa bakso, siomay dan batagor. Nama produknya ialah “Geulis” (dalam bahasa sunda artinya cantik).
2.       Sudah berapa lama menjalankan bisnis tersebut?
Sekitar 15 tahun, dimulai sejak tahun 2000-an.
3.       Mengapa memilih untuk menjalankan bisnis di bidang ini? Apa saja pemikiran dasar atau idenya?
Banyak alasannya, beberapa diantaranya yaitu karena mudah untuk dijalankan, dari segi keuntungan juga lumayan berlipat karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yaitu makanan. Selain itu, dengan berjalannya bisnis ini, saya juga bisa memperat tali silaturahim dengan saudara dan teman-teman saya. Saya memilih nama Geulis sebagai nama produk ini karena saya ingin produk saya dikemas dengan cantik, dan sesuai dengan isinya yang memang enak.
4.       Apa saja tantangan atau hambatan selama menjalankan bisnis ini?
Alhamdulillah selama ini bisnis berjalan dengan lancar meskipun dengan beberapa tantangan. Seperti, kami pernah mendapat musibah yaitu ada saat pengiriman barang ke pelanggang, kurir kami mengalami kecelakaan dan terjatuh di jalan. Saat itu, bahan-bahan utama yang sudah kami siapkan, sebagian besar terbuang. Sebagai gantinya, kami mencampurkan adonan tahu sebagai ganti dari bahan dasar utama yang terbuang tadi. Hasilnya justru mengejutkan, siomay yang dihasilkan rasanya lebih enak serta memiliki beberapa keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, warna, dan proses pembuatannya. Dari kejadian itulah, muncul ide untuk membuat motto produk kami, yaitu “Dikukus jadi siomay, digoreng jadi batagor”. Lalu, kami juga pernah mengalami musibah kebakaran rumah. Bukan hanya kehilangan harta benda, kami juga kehilangan banyak bahan utama untuk produksi produk kami. Namun dari peristiwa itulah, muncul ide untuk membuat menu baru, yaitu “Siomay dan Batagor Bakar”. Jadi, musibah yang menimpa kami selama ini juga membawa hikmah dan berkah yang besar bagi kami di kemudian harinya.
5.     Apa saja yang menjadi keunikan dan daya tarik dari produk yang dihasilkan dari bisnis ini?
Sesuai dengan motto produk kami, yaitu “Dikukus jadi siomay, digoreng jadi batagor”. Ini karena campuran adonan tahu pengganti bahan utamanya. Lalu, kami juga tidak hanya menggunakan bahan dasar ikan segar, tapi ada juga yang modifikasi dari bahan dasar ayam, udang, dan tepung singkong. Karena tidak semua konsumen suka ikan, atau bahkan tidak sedikit konsumen yang alergi makan makanan berbahan dasar ikan. Bumbu yang kami sediakan juga bukan bumbu pecel seperti yang biasa digunakan pedagang siomay atau batagor. Kami menggunakan bumbu kacang racikan sendiri dari rempah-rempah pilihan.
6.       Berapakah harga produk-produk tersebut?
Dari kami sendiri sebagai agen produksi menetaokan harga sebesar 17.000/bungkus untuk dijual ke distributor dengan pembelian minimal 30 bungkus. Setelah dijual lagi, dari distributor sendirilah yang menetapkan harga. Kalau membeli “ketengan”, kami biasa menjualnya dengan harga 20.000/bungkus.
7.       Kalau boleh tau, berapa ya omset yang didapat tiap bulannya dari bisnis ini?
Dalam 1 hari kami bisa mendapat kurang lebih 1 juta dari distributor. Maka dalam sebulan, kurang lebih kami dapat 20-30 juta.
8.       Apa saja pengalaman yang didapat selama menjalankan bisnis ini?
Banyak, karena saya tidak hanya berbisnis, tapi juga berdakwah sesuai dengan sunnah Nabi, yaitu menjalin silaturahim antar sesama. Selama ini, bisnis saya benar-benar telah menyatukan saya dengan keluarga, saudara-saudara serta teman-teman saya.
9.       Sejauh ini, sudah seberapa jauh kira-kira perkembangan yang sudah dicapai selama menjalankan bisnis ini?
Kami sudah menyebarluaskan produk kami sampai ke mancanegara seperti Singapura, Amerika, dan Jepang. Karena kebetulan kami mempunyai menantu berkewarganegaraan Jepang, jadi semakin mempermudah kami menyebarluaskan produk kami sampai ke negeri sakura tersebut. Selain itu, produk kami juga sudah menyebarluas sampai keluar kota, seperti Bogor, Bandung, Kalimantan, bahkan Ambon. Itu semua juga berkat saudara dan teman-teman yang kebetulan berada di sana.
10.   Apa harapan untuk bisnis ini kedepannya?
Saya berharap bisa memiliki pabrik sendiri yang bisa saya kelola sendiri. Ditambah dengan mesin yang bekerja otomatis untuk mempermudah proses pembuatan produk-produk saya. Dan pastinya, saya berharap bisnis ini semakin berkembang juga dalam memperat tali sliaturahim saya dengan banyak orang.


Foto bersama Founder and General Manager Geulis Frozen Food Somay & Batagor

Cicip Produknya Dulu

Penampakan Produk dengan Beberapa Varian

Penampakan Brosur
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar